Powered By Blogger

Selasa, 30 November 2010

Mengapa Sulit Menjadi Musisi Dan Gitaris Profesional ? By Aripin'ipin'Nugraha




Jawabannya menjadi misteri bagi kebanyakan orang. Karena ketidaktahuan tersebut orang kemudian memberikan jawaban mitos.

Mitos no 1: Jika semua orang tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi professional dan terkenal maka semua orang akan melakukannya.

Mitos no 2: Kamu harus beruntung, ditemukan, dan melakukan apa yang harus dilakukukan pada tempat dan waktu yang tepat.

Mitos no 3: Kamu harus berbakat dan memiliki koneksi dengan orang dalam (industri musik).

Bagi kebanyakan gitaris pemula ketiga pernyataan diatas terasa sangat logis karena kebanyakan dari mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam dunia industri musik. Mereka mempercayai mitos diatas jika ditanya bagaimana membuat rekaman, bagaimana rasanya tour 30 kota, bagaimana rasanya menjadi terkenal, dll.

Ketika musisi ataupun pemain gitar mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut didalam dirinya sesungguhnya ia telah melangkah pada level yang lebih lanjut dibandingkan dengan para player yang jauh lebih jago secara teknis namun masih saja sibuk mengurusi teknik hamer-on, pull-off, taping dua tangan, meniru suara kuda, membanting gitar setelah konser selesai dan sibuk mengurusi gaya rambutnya. Maka dari itu bagi para player perlu menyadari pentingnya menjadi musisi yang berfikir, mau melangkah kemana setelah lebih dari 50% teknik-teknik gitar dikuasai (tidak mungkin 100% seperti steve vai). Berikut adalah pertanyaan yang sangat memberdayakan.

Bagaimana aku bisa berkembang menjadi professional?

Bagaimana aku menciptakan keberuntungan?

Bagaimana supaya aku ditemukan produser dan pencari bakat?

Bagaimana caraku mendapatkan koneksi masuk industri musik?

Menjadi dewa angin dengan memainkan melodi super cepat pada gitar sepertinya jauh lebih mudah dari pada menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas. Dibutuhkan keterampilan lain untuk menjawabnya, dan tidak semua player cocok dalam urusan seperti ini.

Kita coba kembali pada ketiga mitos diatas

Mitos no 1: Jika semua orang tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi professional dan terkenal maka semua orang akan melakukannya.

Ribuan gitaris jago di Indonesia dan jutaan lainnya di seluruh dunia memimpikan untuk menjadi gitaris professional yang disegani, kaya dan terkenal. Banyak diantaranya mencoba untuk berhasil namun terlalu banyak yang berjalan ditempat dan tidak kemana-mana. Kita bisa lihat pada diri sendiri, teman maupun tetangga kita yang anak band yang mencoba serius bermusik. Mimpi mereka besar namun masalahya adalah terletak pada apa yang mereka kerjakan. Kebanyakan dari mereka mengetahui apa yang mereka harus lakukan namun biasanya mereka tidak melakukannya karena berbagai sebab. Jadi permasalahannya disini bukan mengetahui apa yang harus dilakukan tetapi melakukan apa yang telah diketahui.

Mitos no 2: Kamu harus beruntung, ditemukan, dan melakukan apa yang harus dilakukukan pada tempat dan waktu yang tepat.

Beruntung adalah hasil dari perencanaan yang baik !! menerapkan apa yang sudah direncanakan, kemudian berkreasi, dan fokus.

Bertindak pada waktu dan tempat yang tepat adalah sangat sangat mudah untuk dilakukan. Tahukah kita bahwa label-label rekord menerima demo lagu? Mengapa tidak kita bawa demo lagu kita kepada para produser, publisher, atau record company?

Sebelum kita melakukannya kita perlu tahu berapa banyak musisi yang telah dan sedang melakukan hal yang sama. Disekitar kita banyak musisi berbakat sedang ‘mengantri’. Mereka melakukan hal yang tepat namun yang menjadi pertanyaan adalah mengapa hanya sedikit yang berhasil masuk?

Mungkin jawaban kita adalah, “mungkin produser sedang mencari satu atau tiga band saja?”

Yup jawaban tersebut bisa dijadikan alasan, tapi apakah kenyataanya seperti itu? TIDAK!!

Orang-orang industri musik tidak mendapatkan apa yang mereka cari. Mereka banyak bertemu musisi namun memilih untuk tidak bekerjasama dengan mereka. Perlu diketahui bahwa industri musik mencari bakat-bakat baru dengan musik yang bagus. Banyak musisi bagus dengan musik yang bagus dan sepertinya cocok dengan keinginan industri musik namun pada kenyataanya tidak semudah itu.

Perusahaan musik industri tidak akan menginvestasikan ratusan juta kepada artis maupun band kecuali mereka yakin bahwa artis maupun band tersebut dapat menghasilkan uang yang cukup besar melebihi pengeluaran dan waktu yang digunakan untuk berinvestasi. Sekarang kebenarannya mulai terlihat bahwa berinvestasi dalam jumlah yang sangat besar terhadap manusia adalah sangat dan sangat beresiko. Ketika perusahaan musik menerima kita berarti mereka berinvestasi tidak hanya terhadap musik namun juga berinvestasi terhadap kita. Mereka memastikan kalau berinvestasi terhadap kita dapat menghasilkan uang yang sangat besar meskipun resikonya juga tak kalah besar. Yup, mereka menginginkan lagu yang bagus dan musisi yang bagus tetapi juga orang yang tepat. Bukan hanya seonggok tubuh dengan nama Adi, Budi, Sugeng, Inem, dll.

Contoh sederhana. Saat ini ada musisi bagus dengan grup band bagus dan lagu yang bagus. Band tersebut terkenal dan memiliki fans. Sebut saja band lokal yang terkenal di daerahnya. Ternyata si pencipta lagu dan vokalis adalah pengguna drug. Nah, sekarang posisikan diri kita menjadi seorang produser. Maukah kita berinvestasi terhadap band dengan lagu dan musisi bagus sebesar Rp.500 juta namun personel intinya bermasalah? Tidak bukan? Beberapa dekade lalu ada perusahan musik yang berinvestasi terhadap band macam ini dan rugi besar. Ini adalah contoh ekstrim, namun contoh tersebut mengilustrasikan resiko bekerjasama dengan orang (musisi) dapat membunuh kesempatan besar.

Untuk banyak alasan, bagi kita yang memiliki impian kesana musik industri terasa semakin sulit untuk dijangkau. Namun perlu diketahui bahwa bekerjasama dengan para musisi, para bisnisman musik melihat apa yang ada dibalik skill, performa band, maupun lagu. Banyak musisi tidak mengerti mengapa lagu terbaru mereka tidak meledak dipasaran padahal lagu-lagu tersebut sangat bagus.

Banyak musisi bagus dengan lagu yang bagus dengan impian yang sama ingin menjadi terkenal. Kenyataanya tidak banyak musisi ataupun band yang memiliki paket yang lengkap. Paket tersebut terdapat dibalik musiknya, bandnya, lagunya. Pertandingan dimenangkan pertamakali dalam pikiran dan kalah pertamakali dalam pikiran. The secret to what is missing in most musicians, is what is (or is not) in their minds.

Mitos no 3: Kamu harus berbakat dan memiliki koneksi dengan orang dalam (industri musik).

Hampir sama dengan mitos nomor dua. Hanya karena kita kenal dengan orang dalam bukan berarti orang dalam tidak memiliki pertimbangan, kecuali dua keadaan :

1. Kita memiliki hubungan yang sangat baik (mengenal seseorang tidaklah cukup jika orang yang kita kenal memiliki kenalan yang sangat banyak)

2. Kita adalah orang yang tepat. Tidak hanya musik yang bagus dan orang yang berbakat, namun dibalik itu semua, kita menjadi orang yang tepat. Mudahnya begini, kita = investasi, investasi adalah kita.

Perlu waktu untuk memahami ini. Musik industri sekarang ini berbeda dengan era 1970’s, 1980’s, 1990’s, bahkan hanya berselang beberapa tahun yang lalu. Musisi harus tahu tentang perubahan ini bahwa resiko terbesar perusahan musik adalah menginvestasikan uangnya untuk manusia (musisi dan band).

Oleh karena itu penting bagi para musisi untuk belajar menjadi ?orang yang tepat?, dan setelah itu, kita kembangkan skill tambahan untuk mempertahankan karir kita dimusik.

Nah ini adalah masukannya:

1. Fokus, lihat nilai yang terdapat dalam diri kita. Personalitas, kebiasaan, aksi, atau apapun yang berhubungan dengan kekuatan yang dapat membuat orang mengangkat kedua ibu jarinya untuk kita.

2. Teruskan mencipta lagu. 3. Belajar tentang industri musik yang akan kita masuki dan jangan dengarkan orang yang belum pernah masuk di industri musik berbicara tentang industri musik. Jika kita mau mengadakan tour 30 kota, maka jangan dengarkan masukan orang-orang yang belum pernah melakukannya. Inilah mengapa kuliah di jurusan musik agar bisa masuk ke industri musik adalah kurang tepat karena system disana tidak mengarah pada jalur industri musik. (Saran yang bisa diterima bagi yang berminat kuliah di musik : ketahui minat kemanakah kita ingin berkecimpung, bidang pendidikan atau industri musik? karena sekali lagi universitas dengan program studi musik kebanyakan tidak mengarah ke industri musik dan ini bisa menghemat banyak waktu).

4. Pastikan diri kita tahu mengapa kita ingin menjadi musisi professional. Sepertinya klise namun ini bisa kita jadikan sebagai kompas perjalanan hidup.


nah dr artikel ini kita bisa membedakan mana orang yg so"an musik dan mana yg emang bener"mengabdikan dirinya untuk dunia musik

Mengapa Sulit Menjadi Musisi Dan Gitaris Profesional ?? By Aripin'ipin'Nugraha




http://www.artistdirect.com/Images/Sources/AMGPORTRAITS/music/portrait200/drp000/p075/p07530ork2g.jpg

Jawabannya menjadi misteri bagi kebanyakan orang. Karena ketidaktahuan tersebut orang kemudian memberikan jawaban mitos.

Mitos no 1: Jika semua orang tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi professional dan terkenal maka semua orang akan melakukannya.

Mitos no 2: Kamu harus beruntung, ditemukan, dan melakukan apa yang harus dilakukukan pada tempat dan waktu yang tepat.

Mitos no 3: Kamu harus berbakat dan memiliki koneksi dengan orang dalam (industri musik).

Bagi kebanyakan gitaris pemula ketiga pernyataan diatas terasa sangat logis karena kebanyakan dari mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam dunia industri musik. Mereka mempercayai mitos diatas jika ditanya bagaimana membuat rekaman, bagaimana rasanya tour 30 kota, bagaimana rasanya menjadi terkenal, dll.

Ketika musisi ataupun pemain gitar mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut didalam dirinya sesungguhnya ia telah melangkah pada level yang lebih lanjut dibandingkan dengan para player yang jauh lebih jago secara teknis namun masih saja sibuk mengurusi teknik hamer-on, pull-off, taping dua tangan, meniru suara kuda, membanting gitar setelah konser selesai dan sibuk mengurusi gaya rambutnya. Maka dari itu bagi para player perlu menyadari pentingnya menjadi musisi yang berfikir, mau melangkah kemana setelah lebih dari 50% teknik-teknik gitar dikuasai (tidak mungkin 100% seperti steve vai). Berikut adalah pertanyaan yang sangat memberdayakan.

Bagaimana aku bisa berkembang menjadi professional?

Bagaimana aku menciptakan keberuntungan?

Bagaimana supaya aku ditemukan produser dan pencari bakat?

Bagaimana caraku mendapatkan koneksi masuk industri musik?

Menjadi dewa angin dengan memainkan melodi super cepat pada gitar sepertinya jauh lebih mudah dari pada menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas. Dibutuhkan keterampilan lain untuk menjawabnya, dan tidak semua player cocok dalam urusan seperti ini.

Kita coba kembali pada ketiga mitos diatas

Mitos no 1: Jika semua orang tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi professional dan terkenal maka semua orang akan melakukannya.

Ribuan gitaris jago di Indonesia dan jutaan lainnya di seluruh dunia memimpikan untuk menjadi gitaris professional yang disegani, kaya dan terkenal. Banyak diantaranya mencoba untuk berhasil namun terlalu banyak yang berjalan ditempat dan tidak kemana-mana. Kita bisa lihat pada diri sendiri, teman maupun tetangga kita yang anak band yang mencoba serius bermusik. Mimpi mereka besar namun masalahya adalah terletak pada apa yang mereka kerjakan. Kebanyakan dari mereka mengetahui apa yang mereka harus lakukan namun biasanya mereka tidak melakukannya karena berbagai sebab. Jadi permasalahannya disini bukan mengetahui apa yang harus dilakukan tetapi melakukan apa yang telah diketahui.

Mitos no 2: Kamu harus beruntung, ditemukan, dan melakukan apa yang harus dilakukukan pada tempat dan waktu yang tepat.

Beruntung adalah hasil dari perencanaan yang baik !! menerapkan apa yang sudah direncanakan, kemudian berkreasi, dan fokus.

Bertindak pada waktu dan tempat yang tepat adalah sangat sangat mudah untuk dilakukan. Tahukah kita bahwa label-label rekord menerima demo lagu? Mengapa tidak kita bawa demo lagu kita kepada para produser, publisher, atau record company?

Sebelum kita melakukannya kita perlu tahu berapa banyak musisi yang telah dan sedang melakukan hal yang sama. Disekitar kita banyak musisi berbakat sedang ‘mengantri’. Mereka melakukan hal yang tepat namun yang menjadi pertanyaan adalah mengapa hanya sedikit yang berhasil masuk?

Mungkin jawaban kita adalah, “mungkin produser sedang mencari satu atau tiga band saja?”

Yup jawaban tersebut bisa dijadikan alasan, tapi apakah kenyataanya seperti itu? TIDAK!!

Orang-orang industri musik tidak mendapatkan apa yang mereka cari. Mereka banyak bertemu musisi namun memilih untuk tidak bekerjasama dengan mereka. Perlu diketahui bahwa industri musik mencari bakat-bakat baru dengan musik yang bagus. Banyak musisi bagus dengan musik yang bagus dan sepertinya cocok dengan keinginan industri musik namun pada kenyataanya tidak semudah itu.

Perusahaan musik industri tidak akan menginvestasikan ratusan juta kepada artis maupun band kecuali mereka yakin bahwa artis maupun band tersebut dapat menghasilkan uang yang cukup besar melebihi pengeluaran dan waktu yang digunakan untuk berinvestasi. Sekarang kebenarannya mulai terlihat bahwa berinvestasi dalam jumlah yang sangat besar terhadap manusia adalah sangat dan sangat beresiko. Ketika perusahaan musik menerima kita berarti mereka berinvestasi tidak hanya terhadap musik namun juga berinvestasi terhadap kita. Mereka memastikan kalau berinvestasi terhadap kita dapat menghasilkan uang yang sangat besar meskipun resikonya juga tak kalah besar. Yup, mereka menginginkan lagu yang bagus dan musisi yang bagus tetapi juga orang yang tepat. Bukan hanya seonggok tubuh dengan nama Adi, Budi, Sugeng, Inem, dll.

Contoh sederhana. Saat ini ada musisi bagus dengan grup band bagus dan lagu yang bagus. Band tersebut terkenal dan memiliki fans. Sebut saja band lokal yang terkenal di daerahnya. Ternyata si pencipta lagu dan vokalis adalah pengguna drug. Nah, sekarang posisikan diri kita menjadi seorang produser. Maukah kita berinvestasi terhadap band dengan lagu dan musisi bagus sebesar Rp.500 juta namun personel intinya bermasalah? Tidak bukan? Beberapa dekade lalu ada perusahan musik yang berinvestasi terhadap band macam ini dan rugi besar. Ini adalah contoh ekstrim, namun contoh tersebut mengilustrasikan resiko bekerjasama dengan orang (musisi) dapat membunuh kesempatan besar.

Untuk banyak alasan, bagi kita yang memiliki impian kesana musik industri terasa semakin sulit untuk dijangkau. Namun perlu diketahui bahwa bekerjasama dengan para musisi, para bisnisman musik melihat apa yang ada dibalik skill, performa band, maupun lagu. Banyak musisi tidak mengerti mengapa lagu terbaru mereka tidak meledak dipasaran padahal lagu-lagu tersebut sangat bagus.

Banyak musisi bagus dengan lagu yang bagus dengan impian yang sama ingin menjadi terkenal. Kenyataanya tidak banyak musisi ataupun band yang memiliki paket yang lengkap. Paket tersebut terdapat dibalik musiknya, bandnya, lagunya. Pertandingan dimenangkan pertamakali dalam pikiran dan kalah pertamakali dalam pikiran. The secret to what is missing in most musicians, is what is (or is not) in their minds.

Mitos no 3: Kamu harus berbakat dan memiliki koneksi dengan orang dalam (industri musik).

Hampir sama dengan mitos nomor dua. Hanya karena kita kenal dengan orang dalam bukan berarti orang dalam tidak memiliki pertimbangan, kecuali dua keadaan :

1. Kita memiliki hubungan yang sangat baik (mengenal seseorang tidaklah cukup jika orang yang kita kenal memiliki kenalan yang sangat banyak)

2. Kita adalah orang yang tepat. Tidak hanya musik yang bagus dan orang yang berbakat, namun dibalik itu semua, kita menjadi orang yang tepat. Mudahnya begini, kita = investasi, investasi adalah kita.

Perlu waktu untuk memahami ini. Musik industri sekarang ini berbeda dengan era 1970’s, 1980’s, 1990’s, bahkan hanya berselang beberapa tahun yang lalu. Musisi harus tahu tentang perubahan ini bahwa resiko terbesar perusahan musik adalah menginvestasikan uangnya untuk manusia (musisi dan band).

Oleh karena itu penting bagi para musisi untuk belajar menjadi ?orang yang tepat?, dan setelah itu, kita kembangkan skill tambahan untuk mempertahankan karir kita dimusik.

Nah ini adalah masukannya:

1. Fokus, lihat nilai yang terdapat dalam diri kita. Personalitas, kebiasaan, aksi, atau apapun yang berhubungan dengan kekuatan yang dapat membuat orang mengangkat kedua ibu jarinya untuk kita.

2. Teruskan mencipta lagu. 3. Belajar tentang industri musik yang akan kita masuki dan jangan dengarkan orang yang belum pernah masuk di industri musik berbicara tentang industri musik. Jika kita mau mengadakan tour 30 kota, maka jangan dengarkan masukan orang-orang yang belum pernah melakukannya. Inilah mengapa kuliah di jurusan musik agar bisa masuk ke industri musik adalah kurang tepat karena system disana tidak mengarah pada jalur industri musik. (Saran yang bisa diterima bagi yang berminat kuliah di musik : ketahui minat kemanakah kita ingin berkecimpung, bidang pendidikan atau industri musik? karena sekali lagi universitas dengan program studi musik kebanyakan tidak mengarah ke industri musik dan ini bisa menghemat banyak waktu).

4. Pastikan diri kita tahu mengapa kita ingin menjadi musisi professional. Sepertinya klise namun ini bisa kita jadikan sebagai kompas perjalanan hidup.


nah dr artikel ini kita bisa membedakan mana orang yg so"an musik dan mana yg emang bener"mengabdikan dirinya untuk dunia musik

Minggu, 28 November 2010

KOMUNITAS DANSA KOTA BANDUNG




Kategori:
Hiburan & Seni

Keterangan:
Bandung terkenal dengan Kota Seni & Kreativitas saat ini, Komunitas & Pecinta /Penggemar Tarian Latin ( Salsa ),Cha-cha, Rumba, Jive,Waltz , Tanggo, Line Dance & Modern Dance saat ini di Kota Bandung sangat pesat, dan semakin bertambah. Media ini kami sajikan untuk Para Pecinta ( Lover) Tari untuk berbagi Informasi mengenai Kegiatan Acara atau Event Dance di Kota Bandung, dan berbagi informasi mengenai perkembangan berbagi jenis Tarian yang trend Saat ini. Kami Akan memberikan informasi tempat (Venue) Latihan -latihan atau Kursus Salsa & line Dance di Kota Banadung, serta Program Regular yang ada di Kota Bandung, semoga Media ini bermamfaat untuk Anda Semua , SALSA & LINE DANCE LOVER. Salam Hangat , Mucos Gracia

Informasi Kontak



Email:
niko_production@yahoo.com

Kantor:
Jl.Setiagraha V No.6 Perumahan Cipaganti Graha Bandung, HP 081394347032
Lokasi:
Bandung, Indonesia

Berita Terkini


Berita:
TEMPAT LATIHAN SALSA & LINE DANCE DI KOTA BANDUNG. 1. Salsa Quater Jl. Supratman 155 Bandung Pimpinan : Ibu Kania Rusli. 2. Salsa Fresca ( Perumahan Alamanda ,Dago) Pimpinan Reyno. Program Event Regular Salsa & Line Dance : 1. Selasa ' LATIN BALL ROOM : Festival City Link 3rd Floor  Jl. Peta No. 241 Bdg Pukul 18.30 - 21.00 2. FRIDAY LATINO NIGHT , Jumat : The Papandayan Hotel Jl. Gatot Subroto No. 83 Bdg. Pukul 20.00 - 23.00 3. Rabu : Tizi Cafe Jl. Ir. H Djuanda Bdg Pukul 20.00 - 23.00 4. Jumat : Bumi Sangkuriang ( BS) Jl. Ciumbuleuit Bdg Pukul 20.00 - 23.00 5. Sabtu : Hanoi Cafe Jl. Dago Pakar Pukul 20.00 - 23.൦൦ INSTRUKTUR SALSA , LINE DANCE & BALL ROOM 
  1. Agus Munandar Specialist Ball Room Dance , HP 08122037832
  2. Robbin Tanuwidjaya ,Specialist Ball Room, HP 081322671795
  3. Arie Cuming, Specialist Ball Room , HP 081321137843
  4. Ginie , Specialist Salsa & Ball Room , HP 081220197152
  5. Reyno, Specialist Salsa ,HP 0818157177
  6. Risma /Mpo ,Specialist Salsa & Line Dance , HP 08122233553
  7. Benz ,Specialist Salsa & Line Dance , HP 08562270388
  8. Dinna, Specialist Salsa & Line Dance , HP 08166249934
MUSIK PENGIRING  " NIKO & FRIENDS COMBO" CONTACT  NIKO 081394347032


Jumat, 26 November 2010

HIGHLIGHT EVENT EXPERIENCES


EVENT EXPERIENCES

Djarum Black Cappucino “Black To The Future 2005
Promo Lucky Strike Menta Pepiretha.
New Year’s at Savoy Homan 2005 .
Grand Opening Wahana Auto Care.
Holiday For Kids at TheView – Resort Dago Pakar.
Pameran Product FREN at Bip, Bec, Itc, Bandung.

New Year’s Party for Klab Pesta Hotel Imperium Bandung.
Grand Opening Wahana Auto Care.
Holiday For Kids at TheView – Resort Dago Pakar.
Soft Opening E Plaza Semarang
New Year’s Party @ E Plaza Semarang and Embbassy Semarang.

Latin night – Opullance Bandung.
Launching Mitsubishi Fuso 2007 – Bandung, Cianjur, Cikampek, Garut & Tasikmalaya.
Concorde GT World Tour – Bandung
Reguler Kampung Priangan with Gudang Garam – Metro Trade Center Bandung.
FREN Pencari Fakta, Bip Bandung
FREN Gathering Frontliner at Bellair Bandung

Produksi Program Music Off Air & On Air “ SWEET MEMORIES “ For CT Channel TV 36 UHV Bandung Produksi Program Music Off Air & On Air “ THE MEMORIES “ For PJTV Bandung
Musik Program Fun Games “FUN COOKING “ STV Bandung 2007
Entertainment Organizer TD’S BAR GRAND HOTEL PREANGER BANDUNG 1989 - 2004
Event Organizer ROCK N ‘ ROLL PARTY AT PAPANDAYAN HOTEL, BANDUNG 1990
Entertainment Organizer Regular AT SHERATON HOTEL, BANDUNG 1992
Entertainment Organizer Regular AT TOPAZ HOTEL, BANDUNG 1999
Entertainment Organizer Regular AT PANGHEGAR HOTEL, BANDUNG 1996
Entertainment Organizer Regular AT MALYA HOTEL, BANDUNG 1999 - 2204
Entertainment Organizer Regular AT SANGRIA HOTEL, BANDUNG 1999
Entertainment Organizer Regular COMPANY PARTY “HONDA” AT GRAND AQUILA 2000
Entertainment Organizer Regular OLD & NEW 2000 & 2002 AT CILOTO HOTEL

Entertainment Organizer Regular OLD & NEW 1997 AT SINDANG RERET RESTO
Entertainment Organizer Regular BANDUNG SUPER MALL, BANDUNG 2002
Entertainment Organizer Regular UNOCOAL COMPANY PARTY AT PANGALENGAN 2001
Entertainment Organizer Regular HSBC COMPANY PARTY AT CILOTO , PUNCAK 2002
Entertainment Organizer Regular AMA PARTY AT GRAND HOTEL PREANGER, 2002
Entertainment Organizer Regular WITH NEW PROSPECT AT TD’S CAFÉ, “ ALBUM KENANGAN “ 2003
Entertainment Organizer Regular FRIDAY LATIN NIGHT AT ILALANG CAFE, 2001
Entertainment Organizer LATIN VAGANZA AT HYAT HOTEL 2005
Entertainment Organizer LATIN FIESTA PANGHEGAR HOTEL 2006
Entertainment Organizer OUT BOND PT.TELKOM BANDUNG
Entertainment Organizer OUT BOND PT.TELKOM BANDUNG 2009

Our Services




EVENT MANAGEMENT

• Family Day, Carnivals
• Product Launches & Promotions , Official Openings
• Corporate Dinner & Dance , Anniversaries, Celebrations
• Awards Presentations Shows & Gala Dinners
• Fashion Show & Theme Nights
• Prom Night & Graduation Night
• Wedding , Birthday Bash
• Seminars , A.G.M , Conferences
• Beauty Pageants / Parades
• Social & Networking Parties
• Exhibitions
• Foam Parties

TALENTS MANAGEMENT

• DJ, MC, Show Hosts
• Professional Dancers
• Models
• Magicians
• Mascots
• Live Band , Singers
• Stage Performers, e.g.: Fire eaters,Comedian, Drag shows, Ventriloquist & more…
• Videographer & Photographer
• Entertainers

SUPPORT SERVICES

• Sound Systems & Equipment
• Karaoke Sound Systems
• Audio & Visual Services
• Party Supplies Services
• Banners
• Design/Construction/Installation Theme Backdrop
• Stage and Exhibition Booth Design & Construction
• Design & Print of Event Materials
• Logistics : Tentages, Table, Chairs

SPECIAL EFFECTS

• Lighting & Fireworks / Pyrotechnics
• Lasers
• Confetti
• Smoke, Snow & Fog Machines

Rabu, 24 November 2010

Tema Malam Tahun Baruan dengan Bahasa Asing




Selamat Tahun Baru'2011

:D

Tema dengan Bahasa Asing

Dianggap Lebih Berkelas dan Dapat Mendongkrak Gengsi

Jakarta, Kompas - Berbagai tema acara ditawarkan hotel dan tempat hiburan untuk menyambut malam pergantian tahun 2009 ke tahun 2010. Sebagian besar dari tema yang dimaksudkan untuk menarik tamu sebanyak-banyaknya itu ditulis dalam bahasa Inggris.

Fenomena ini, antara lain, terlihat di Hotel Gran Melia, Jakarta, yang untuk perayaan pergantian tahun kali ini menawarkan tema ”Romantic Red Flair”.

Humas Hotel Gran Melia, Imuthia Yanindra, Senin (28/12) di Jakarta, mengatakan, pihaknya sengaja mengangkat tema romantis dan diasosiasikan dengan warna merah atau red dalam bahasa Inggris. ”Kata flair mengacu pada logo Grand Melia yang baru dan saat ini masih diperkenalkan kepada masyarakat,” jelas dia. Logo baru hotel itu berupa aksen berwarna merah di atas huruf ”A” pada kata Melia.

Dalam Advanced English-Indonesian Dictionary yang disusun Drs Peter Salim, kata flair diartikan sebagai pengamatan yang tajam atau bakat alam.

Sementara itu, Hotel Borobudur Jakarta tidak menggelar acara yang terpusat di satu ruangan atau mengundang artis pengisi acara. Public Relations Manager Hotel Borobudur Francisca Kansil menjelaskan, pihaknya berusaha menarik tamu dengan menyediakan berbagai permainan untuk anak kecil dengan tarif berkisar Rp 50.000 sekali main.

Namun, setiap restoran di Hotel Borobudur memiliki tema tersendiri dalam merayakan malam pergantian tahun. Contohnya Bogor Cafe yang menawarkan tema ”Special New Year’s Eve Buffet” atau Bruschetta Italian Restaurant yang mengusung tema ”New York’s Eve Set Menu New Yorker Style”.

Hotel JW Marriott Surabaya juga memilih tema dengan bahasa asing, yaitu ”The Spirit of Colours”. Hal serupa dilakukan Sheraton Surabaya Hotel & Towers dengan tema ”Celebrations Are Better When Shared”.

Sementara Ancol Taman Impian, Jakarta, untuk merayakan Tahun Baru 2010 kali ini menawarkan tema ”Explore Your Imagination”. Corporate Communications PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Ni Ketut Sofia Cakti mengatakan, tema itu diperoleh karena sesuai namanya, selama ini Ancol telah mengusung mimpi.

”Namun, dalam perayaan Tahun Baru kali ini, kami ingin mengusung tema yang lebih dari sekadar mimpi. Akhirnya ketemu kata imagination, maknanya lebih dalam,” ujarnya.

Menurut Sofia, pihaknya sengaja menggunakan bahasa Inggris supaya lebih mengena ke semua golongan masyarakat. Selain itu, penggunaan bahasa Inggris dinilai lebih kreatif, efektif, dan mudah dipahami.

Pakar linguistik bahasa Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Praptomo Barayadi, melihat, pemakaian bahasa Inggris sebagai slogan atau tema perayaan Tahun Baru merupakan bagian dari upaya meningkatkan citra acara tersebut.

”Pihak penyelenggara mungkin menilai bahasa Inggris lebih berkelas daripada bahasa Indonesia atau bahasa daerah,” ujar Praptomo.

Namun, antropolog Universitas Padjadjaran Bandung, Budi Rajab, berpendapat, kecenderungan penggunaan istilah asing untuk tema acara ini menunjukkan mental bangsa yang rendah diri dan sifat yang mau gampangnya saja.

Penggunaan istilah asing, lanjut Praptomo, sudah berlangsung sejak tahun 1990-an, yaitu ketika globalisasi mulai terasa di berbagai bidang. Awalnya, istilah itu hanya sebatas tren, tetapi kemudian dinilai mampu mendongkrak gengsi penggunanya hingga bertahan sampai sekarang.

Namun, lanjut Praptomo, fenomena pemakaian bahasa asing itu tidak lantas melemahkan posisi bahasa Indonesia. Dia yakin bahasa Indonesia bisa menjadi tren asal ada keberanian dari pengusaha dan media untuk memulai penggunaannya dan pemerintah serius memasyarakatkannya. (WIE/YOP/ACI/ELD)

Jumat, 19 November 2010

Kiat Sukses ala Chairul Tanjung - Boss Para Group

Chairul Tanjung berbagi rahasia suksesnya menjadi pengusaha. Menurut pria yang masuk dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes tersebut, modal utama untuk menjadi seorang pengusaha bukanlah modal yang besar.

Namun yang terpenting, seorang calon pengusaha tidak boleh cengeng dan mudah menyerah.

"Tanpa kerja keras ini semua omong kosong. Modal utama pengusaha adalah jangan cengeng, jangan mudah menyerah," kata Chairul saat ditemui dalam Pesta Wirausaha 2010 di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto Jakarta Minggu (11/4/2010).

Apa yang disampaikannya bukanlah omong kosong belaka. Namun lebih berdasarkan pada pengalamannya sebagai seorang pengusaha sukses. Ia mengaku saat memulai membangun kerajaan bisnisnya, ia sudah terbiasa bekerja lebih dari 18 jam per hari. Menurut Chairul, itu dilakukan untuk mewujudkan impiannya, yang sering dianggap terlalu.

"Anda semua akan dapat berdiri di sini menggantikan saya apabila bekerja keras. Dan dibutuhkan kemampuan entrepenuer dan manajerial yang baik. Tidak lagi semata-mata modal," ungkapnya di hadapan para wirausaha yang bernaung dalam wadah komunitas 'Tangan Diatas' (TDA).

Selain kerja keras, hal lain yang harus diingat adalah kerja ikhlas. Setelah itu, imbuh dia, baru menyerahkan segala hasil kerja keras yang dilakukannya kepada Tuhan.

Tips lainnya untuk menjadi seorang pengusaha sukses di tanah air yaitu harus mampu menciptakan bisnis yang tidak biasa (unusual). Dirinya mencontohkan bagaimana seorang pengusaha air mineral, AQUA, menciptakan peluang yang tidak dipikirkan orang kebanyakan sebelumnya. Dan akhirnya AQUA diikuti oleh banyak pengusaha lain untuk terjun di bisnis air kemasan.

"Kita juga ingat bagaimana Bill Gates menjadi pendiri Microsoft, dan menciptakan sistem komputer pertama yang dapat digunakan dengan mudah. Bill Gates juga tercatat sebagai yang paling sering masuk dalam orang terkaya di dunia. Sekarang siapa yang bisa menyaingi Microsoft. Begitu juga dengan AQUA. Tidak ada," paparnya.

Seperti diketahui, pada awal bulan lalu pemilik Para Group ini masuk ke dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia versi majalah forbes, dia menempati posisi 937 dengan jumlah kekayaan sebesar US$ 1 Miliar. Tahun lalu, pengusaha kelahiran Jakarta, 16 Juni 1962 ini juga masuk daftar 40 orang terkaya di Indonesia.

Selama ini, bidang bisnis yang pernah digeluti olehnya adalah bidang keuangan, properti, dan multimedia. Bahkan Chairul Tanjung pernah dinobatkan sebagai seorang tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia oleh Majalah Warta Ekonomi.

Chairul bukan tergolong pengusaha "dadakan" yang sukses berkat kelihaian membangun kedekatan dengan penguasa. Mengawali kiprah bisnis selagi kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, sepuluh tahun kemudian ia telah memiliki sebuauh kelompok usaha yang disebut Para Group yang membawahi dua stasiun televisi yaitu Trans TV dan Trans7. Selain itu Chairul juga membidangi usaha sektor keuangan melalui PT Bank Mega Tbk.

Kelompok usaha ini dibangun berawal dari modal yang diperoleh dari Bank Exim sebesar Rp 150 juta. Bersama tiga rekannya yang lain, ia mendirikan pabrik sepatu anak-anak yang semua produknya diekspo

Ahmad Dhani: Memadukan Insting Musisi dan Bisnis

Tentu tak asing mendengar nama Ahmad Dhani. Kelahiran Surabaya, 26 Mei 1972, ini tak hanya dikenal sebagai musisi, tetapi juga produser sejumlah grup band ternama melalui bendera Republik Cinta Management (RCM). Grup band tersebut antara lain Dewa 19, Mahadewi, The Virgin, The Rock, Triad, Lucky Laki dan Mulan Jameela.

Memang, Dhani merupakan sosok yang unik. Ia mengerti benar potensi dirinya. “Ia bisa menempatkan diri kapan ia menjadi kreator dan kapan menjadi businessman. Kemampuan itulah yang membuat Dhani mampu eksis hingga sekarang,” begitu komentar Adib Hidayat, Pemimpin Redaksi Rolling Stone Indonesia, terhadap pria yang bernama lengkap Dhani Ahmad Prasetyo ini.

Bagi Adib, tak banyak musisi Indonesia yang bisa eksis seperti Dhani. Sebagai seorang musisi, ia mampu menciptakan musik-musik yang cocok untuk industri musik. Maksudnya, musik yang pasaran. Ini yang mengakibatkan ia juga berhasil di bisnis musik. Sementara, ia juga bisa menyalurkan idealismenya dengan membuat musik berkualitas. “Ahmad Dhani bisa me-manage dirinya sendiri. Berbeda dari grup band Gigi yang membutuhkan Dani Pette untuk menentukan keputusan langkah di industri musik,” kata Adib membandingkan.

Bagaimana sebenarnya proses kreatif Dhani? Bagi Adib, Dhani bukanlah sosok yang muncul dari entah berantah. Dhani tidak saja memiliki bakat bermusik, tetapi ia juga didukung referensi musik yang ada di kepalanya. Ia memiliki banyak koleksi musik, mulai dari piringan hitam sampai DVD dengan berbagai musik dari berbagai aliran: jazz, pop, folk, rock, klasik, progresiff, R & B, dan blues. “Ia memang berangkatnya dari jazz, tapi semua sound ia dengarkan dan ia hafal di luar kepala,” Adib menandaskan.

Kondisi inilah yang membuat mantan suami Maia Estianty itu bisa terus eksis di industri musik Indonesia. Menurut Adib, dengan banyaknya referensi, Dhani bisa membuat musik jenis apa saja. “Musik yang sesuai dengan selera pasar,” katanya. Adib yang sering dimintai kritik oleh Dhani ini juga bilang, arek Suroboyo itu tidak memerlukan kondisi khusus untuk mencipta lagu. “Saya rasa ia tidak memerlukan ‘ritual’ khusus untuk mencipta lagu,” ia menambahkan.

Malah, Adib bilang, cara kerja dan proses kreatif Dhani sama halnya dengan jurnalis. “Ia kan juga dikejar-kejar deadline. Kalau mendekati rilis, ya ia bikin lagu. Dhani tinggal buka memori di kepalanya saja dan langsung bikin lagu. Ia bisa ambil aransemen lagu ini-itu untuk lagu barunya. Banyak sekali referensinya,” katanya panjang lebar.

Sepengetahuan Adib, tidak ada ruang-ruang khusus di rumah Dhani yang dibuat sebagai tempat menyepi untuk melakukan proses kreatifnya. “Satu-satunya ruang private-nya, ya kamar Dhani. Ia kalau kerja banyak di studio,” ujarnya. Hanya saja, di rumah Dhani memang ada ruang-ruang khusus, misalnya ruang buku dan ruang koleksi kaset/CD. Karena, ia juga kolektor musik dan buku.

Sebagai seorang musisi, Dhani bisa mendapat inspirasi dari mana saja. Adib juga mengatakan, Dhani terinspirasi guru spiritualnya, yang tinggal di Malang. Namanya Faiz M. atau akrab disapa Bang Faiz. Guru spiritual inilah yang sering dimintai saran oleh Dhani. “Bahkan, sepertinya Bang Faiz tahu luar-dalamnya Dhani,” ujarnyas menduga.

Itu sebabnya, Dhani hampir selalu melakukan saran sang guru. “Kadang pendapat-pendapat Dhani soal musik Indonesia sering terpatahkan oleh pendapat Bang Faiz,” Adib, yang pernah serombongan dengan Dhani sowan ke rumah Bang Faiz, mengungkapkan. “Dhani juga seorang NU (Nahdlatul Ulama) sejati. Tiap kali manggung di suatu kota, pasti ia sowan ke kyai lokal di kota itu.”

Sementara Bens Leo, pengamat musik, berpendapat, pada saat Dhani mendirikan RMC, terlihat jelas fokusnya sebagai produser yang masuk industri rekaman, bukan sebagai musisi atau sekadar mencipta lagu. Pada saat itulah sebetulnya proses kreatif menjadi berbeda dari ketika ia menjadi pekerja seni. Ia sudah memosisikan diri sebagai produser, dalam pengertian, ia memproduksi album, memproyeksikan album ini untuk siapa, segmennya ke mana dan lagu-lagunya seperti apa.

Karena itulah, ia melahirkan beberapa album yang layak dipasarkan. Sebagian antaranya ciptaan Dhani sendiri, sebagian lagi ciptaan orang-orang di sekitar dirinya yang cukup besar seperti Andra and The Backbone. Sementara ciptaan Dhani sendiri, konsepnya dari awal untuk beberapa artisnya seperti Mulan Jameela, The Virgin dan Mahadewi.

Beberapa peristiwa menarik yang juga jadi proses kreatifnya adalah ketika Dhani bekerja sama dengan SCTV melahirkan bintang-bintang pendatang baru. Dewi-Dewi yang kemudian menjadi Mahadewi lahir lewat lewat kontes di televisi tersebut. “Ini hampir tidak pernah dimulai produser rekaman yang lain, kecuali oleh Republik Cinta,” katanya. Produser lain ada yang bekerja sama dengan stasiun televisi, tetapi tidak punya konsep. Akademi Fantasi Indosiar diterima Sony, tetapi bukan Sony yang mengonsep. Lain dengan Dhani. Ia merancang kelahiran bintang dari sebuah kontes di televisi dan bintang yang lahir itu untuk RCM. Ini juga jadi proses kreatif ayah Al, El dan Dul ini

Dhani pernah berkata kepada Bens bahwa saat punya RCM, dirinya tidak akan sekreatif dulu lagi. Pasalnya, hal itu akan membuatnya susah. Karena buat lagu susah, ia hanya mendaur ulang lagu-lagu yang lagi hit. Dalam konteks ini passion bisnisnya keluar.

Ia juga pernah mengatakan pada Bens, “Saya tidak akan menjadi seorang musisi atau pencipta lagu, tapi di usia tertentu saya ingin mempunyai perusahaan sendiri yang besar,” kata Bens menirukan ucapan Dhani. Hal itu sudah terjadi pada saat usia Dhani 35 tahun. Sekarang usianya 38 tahun. “Apresiasi layak diberikan kepada Dhani. Itu langkah yang luar biasa bagi musisi Indonesia. Agak jarang orang seperti dia,” tutur Bens memuji.

Sebetulnya, proses kreatif Dhani sama dengan yang lain. Ia mendengar lagu dari banyak orang, kemudian mengeksplorasinya. Pengaruh grup band lain pun ada seperti dari Queen dan Beatles. Misalnya, di album Triad ada lagu Queen, Bohemian Rhapsody, yang diaransemen ulang oleh Dhani dan dinyanyikan sendiri. “Itu ia ambil dari BMG Malaysia di Kuala Lumpur. Ada Queen business di konsep Republik Cinta dan ia melakukannya atas dasar peredaran internasional. Suatu proses kreatif yang berbeda,” ujar Bens. Dhani mengaransemen ulang lagu tersebut dengan versinya. Ia tidak akan mengumbar kreativitasnya untuk menciptakan lagu-lagu baru, lagu lama pun bisa jadi hit di tangannya.

Kepekaan dan Ketegasan Dibutuhkan dalam Wirausaha

Karakter individu acapkali dikaitkan dengan bakat berbisnis. Jika terlalu baik hati atau cenderung tak tega dengan orang lain, dianggap tak cocok menjalani usaha. Kurangnya ketegasan bisa membuat usaha merugi.

Anggapan atau pendapat yang berkembang seperti ini terkadang menghalangi sebagian orang untuk berbisnis. Keinginan untuk berwirausaha dan mendapatkan penghasilan lebih dengan kemandirian yang dibangunnya, akhirnya pudar atau tertunda.

Salma Dian Priharjati, pendiri Totok Aura Dian Kenanga, menjalani wirausaha sejak enam tahun lalu dengan keinginannya untuk selalu memberikan layanan terbaik untuk pelanggan. Termasuk juga memberikan keuntungan yang didapatnya untuk lebih mensejahterakan karyawan.

"Menyenangkan karyawan didahulukan. Saat tarif dasar listrik naik misalnya, kami berpikir dan akhirnya juga menaikkan gaji karyawan. Karyawan yang bekerja dengan hati senang akan lebih sayang dengan perusahaan, termasuk juga kepada pemiliknya," papar Dian saat ditemui Kompas Female di gerai Dian Kenanga di Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (21/9/2010) lalu.

Kepekaan yang terbangun dengan menyenangkan karyawan berbuah loyalitas dan integritas karyawan Dian Kenanga. Inilah yang membuat bisnis perawatan kebugaran tubuh dan wajah ini terus berkembang dan ternama.

"Berbisnis dengan menggunakan hati tak lantas membuat pemilik tak bisa tegas. Begitupun sebaliknya, siapa bilang jika bersikap tegas juga tak pakai hati," lanjut Dian, yang menyeimbangkan ketegasan dan kepekaan dalam menjalani bisnisnya.

Dian yang mengembangkan bisnis bersama suami, Aria Abiasa, berbagi pengalamannya membangun Dian Kenanga Totok Aura yang kini memiliki dua gerai dan berencana akan membuka tiga gerai lagi di Bintaro, Depok, dan Kelapa Gading.

1. Fokus pada hal yang disenangi dan dikuasaiAnda dapat memulai suatu usaha dengan apa yang Anda senangi dan Anda kuasai. Jika Anda senang dengan usaha yang digeluti, Anda tidak ragu untuk menguasai setiap detail dari usaha Anda tersebut. Tidak mungkin seseorang menjadi ahli tanpa menyenanginya. Selalu ada korelasi antara kesenangan dan keahlian.

2. Memisahkan uang pribadi dan uang perusahaanKetika Anda menjadi wirausahawan, Anda harus pintar-pintar memisahkan antara uang perusahaan dan uang pribadi. Anda masih digaji dengan uang perusahaan. Setiap rupiah yang Anda pinjam dari uang perusahaan harus dikembalikan dengan jumlah yang sama.

3. Memperhatikan kesejahteraan pegawaiMeskipun Anda adalah pemilik usaha, Anda juga harus memperhatikan kesejahteraan para pegawai yang Anda miliki. Tanpa memperhatikan kesejahteraannya, Anda tidak dapat mengharapkan pelayanan yang baik.

"Tidak akan ada pelayanan yang baik tanpa menggaji karyawan dengan baik. Kesejahteraan pelayanan harus diperhatikan.Tanpa karyawan, semua usaha tidak akan berhasil, sebagus dan sepintar apapun konseptor yang menangani," kata Dian.

4. Melayani dengan hatiUntuk membangun sebuah usaha di bidang jasa, pelayanan yang diberikan harus maksimal. Sehebat apapun suatu produk, jika pelayanan tidak terjaga dengan baik akan menjadi sia-sia. Mentalitas untuk melayani harus dimiliki tidak hanya oleh pegawai tetapi juga oleh pemiliknya.

"Kasih, berbagi, dan bersandar pada pencipta harus menjadi dasar dari pelayanan baik pada pelanggan maupun karyawan. Semua ini hanyalah titipan untuk melakukan kebaikan, itulah yang harus disadari," imbuhnya.

11 Karakter Entrepreneur Sukses

Wirausahawan adalah seseorang yang mempunyai karakteristik inovasi yang tinggi dengan risiko yang dihadapi atau dibawanya juga cukup tinggi. Dalam buku berjudul The Entrepreneur, John Kao menyebutkan ada 11 karakteristik seorang entrepreneur. Apakah Anda memiliki beberapa karakteristik berikut?

1. Total berkomitmen, menjadi penentu dan melindungi.

2. Memiliki dorongan untuk mendapatkan dan bertumbuh.

3. Berorientasi kepada kesempatan dan tujuan.

4. Mempunyai inisiatif dan tanggung jawab personal.

5. Pemecah persoalan secara terus menerus.

6. Memiliki realisme dan dapat berbicara denan selingan humor.

7. Selalu mencari dan menggunakan umpan balik (feedback).

8. Selalu berfokus pada internal.

9. Menghitung dan mencari risiko.

10. Memiliki kebutuhan yang kecil untuk status dan kekuasaan.

11. Memiliki integritas dan reabilitas.